Perbedaan Antara Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu

Intoleransi laktosa dan alergi susu adalah dua kondisi yang sering kali disalahartikan satu sama lain. Meskipun keduanya berhubungan dengan konsumsi susu dan produk susu, penyebab dan mekanisme masing-masing kondisi sangat berbeda.

Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan enzim laktase, yang bertugas memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa yang lebih mudah dicerna. Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Jadi, ketika seseorang dengan intoleransi laktosa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, mereka mungkin mengalami gejala seperti kram perut, diare, gas, dan kembung.

Meskipun intoleransi laktosa dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih umum di antara orang-orang dengan keturunan tertentu, terutama di antara populasi dengan asal Asia, Afrika, atau Amerika Latin. Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat kekurangan laktase di dalam tubuh.

Meskipun intoleransi laktosa bisa mengganggu kenyamanan dan pencernaan seseorang, itu bukan kondisi yang mengancam jiwa. Banyak orang dengan intoleransi laktosa masih dapat mengonsumsi jumlah kecil produk susu atau menggunakan alternatif susu yang rendah laktosa.

Alergi Susu

Alergi susu adalah reaksi alergi terhadap protein dalam susu dan produk susu. Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang secara tidak tepat mengidentifikasi protein dalam susu sebagai ancaman, itu merespons dengan melepaskan zat kimia seperti histamin yang menyebabkan gejala alergi. Gejala yang umum terjadi pada alergi susu termasuk ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan bibir atau lidah, muntah, diare, dan bahkan kesulitan bernapas dalam kasus yang parah.

Alergi susu adalah salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak, meskipun sebagian besar anak akan tumbuh keluar dari alergi ini pada usia tertentu. Penting untuk dicatat bahwa alergi susu dapat menjadi kondisi serius dan bahkan mengancam jiwa dalam beberapa kasus, oleh karena itu penghindaran total produk susu dan penggunaan alternatif susu yang bebas alergi sangat penting bagi orang dengan alergi susu.

Perlu diingat bahwa alergi susu berbeda dengan intoleransi laktosa. Alergi susu melibatkan respons kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu, sedangkan intoleransi laktosa melibatkan kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Mengidentifikasi perbedaan ini penting untuk mengelola kondisi dan menjaga kesehatan seseorang.

Meskipun intoleransi laktosa dan alergi susu berhubungan dengan konsumsi susu dan produk susu, perbedaan mendasar antara keduanya adalah intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan enzim laktase, sedangkan alergi susu adalah reaksi alergi terhadap protein dalam susu. Intoleransi laktosa lebih umum terjadi dan umumnya tidak mengancam jiwa, sementara alergi susu dapat menjadi kondisi serius yang memerlukan penghindaran total produk susu.

Jaga kesehatan Anda dengan memahami perbedaan antara intoleransi laktosa dan alergi susu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi susu atau produk susu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan saran pengobatan yang sesuai.

Melalui pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi ini, kita dapat membuat pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan kita dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat intoleransi laktosa atau alergi susu.