Kenapa Sering Sendawa Seperti Masuk Angin?

Saat mengalami masuk angin, tidak jarang kita juga sering merasakan gejala bersendawa. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, sendawa sebenarnya merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam perut melalui mulut. Meskipun sendawa pada umumnya adalah hal yang normal, namun jika terjadi secara terus-menerus, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Mengapa Sendawa Terjadi Saat Masuk Angin?

Sendawa merupakan reaksi tubuh untuk mengurangi gas yang terperangkap di dalam perut. Ketika kita mengunyah atau menelan makanan dan minuman, udara juga ikut masuk ke dalam perut. Udara ini kemudian bisa menumpuk di perut, sehingga menyebabkan perut terasa penuh atau kembung. Salah satu cara tubuh untuk mengatasi kelebihan udara ini adalah dengan mengeluarkannya melalui sendawa.

Saat mengalami masuk angin, gas dalam perut bisa menjadi lebih banyak dibandingkan biasanya. Hal ini bisa terjadi karena adanya peningkatan produksi gas dalam sistem pencernaan, atau karena proses fermentasi makanan yang tidak sempurna di usus. Selain itu, masuk angin juga dapat mempengaruhi pergerakan normal usus, yang dapat mengakibatkan penumpukan gas di dalam perut.

Gejala masuk angin seperti perut kembung, sendawa, dan kadang-kadang juga disertai rasa nyeri perut atau mulas, sering kali merupakan tanda bahwa sistem pencernaan sedang mengalami gangguan. Meskipun masuk angin umumnya tidak berbahaya, tetapi jika gejala ini terjadi secara berulang atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Faktor Penyebab Sering Sendawa

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang sering sendawa ketika mengalami masuk angin. Beberapa faktor yang mungkin berperan dalam terjadinya sendawa yang berlebihan antara lain:

Gejala Lain yang Sering Menyertai Masuk Angin

Selain sendawa, masuk angin juga dapat disertai dengan beberapa gejala lain yang dapat mengganggu kenyamanan kita sehari-hari. Beberapa gejala yang sering menyertai masuk angin antara lain:

Adanya gejala-gejala ini tidak selalu berarti ada masalah serius, tetapi jika gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sendawa merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan gas yang terperangkap di dalam perut melalui mulut. Ketika mengalami masuk angin, sendawa seringkali menjadi salah satu gejala yang dialami. Hal ini terjadi karena penumpukan gas di dalam perut akibat peningkatan produksi gas atau gangguan pada sistem pencernaan. Beberapa faktor seperti makan atau minum dengan terburu-buru, pola makan yang tidak teratur, atau kebiasaan mengunyah permen karet juga dapat menyebabkan seringnya sendawa saat mengalami masuk angin. Selain sendawa, masuk angin juga dapat disertai dengan gejala lain seperti perut kembung, nyeriperut, perubahan pola buang air besar, perut terasa keras atau tegang, serta mual dan muntah. Meskipun gejala masuk angin umumnya tidak berbahaya, tetapi jika gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Jaga pola makan yang teratur, hindari makan atau minum dengan terburu-buru, dan perhatikan makanan yang dikonsumsi agar tidak menyebabkan penumpukan gas di perut. Jika merasa sering sendawa atau mengalami gejala masuk angin secara berulang, penting untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Perhatikan juga pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk menghindari kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi minuman berkarbonasi.

Dengan memahami mengapa sering sendawa seperti masuk angin dan gejala lain yang sering menyertainya, kita dapat lebih mengelola kondisi ini dan menjaga kesehatan sistem pencernaan kita. Ingatlah bahwa informasi dalam artikel ini bukanlah pengganti nasihat medis profesional, dan jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.